Era Baru Sepakbola Indonesia
19 Agustus 2013
Tulis Komentar
Selama dua tahun terakhir persepakbolaan Indonesia di terpa konflik dualisme. Permasalahan tersebut berakibat pada menurunnya prestasi timnas jika dilihat berdasarkan peringkat FIFA. Persepakbolaan Indonesia pun menjadi kacau. Salah satu akibatnya, terjadi kekalahan 10-0 atas Bahrain yang menjadi rekor kekalahan terbesar Indonesia. Hal tersebut membuat citra Indonesia menjadi kurang baik karena dicurigai terdapat pengaturan skor.
Namun akhirnya konflik itu selesai pada Maret tahun ini dan sekarang sepakbola Indonesia kembali pada suasana yang kondusif. Publik sepakbola tanah air menyambut baik kondisi ini. Setelah konflik selesai, Indonesia seperti mengalami era baru. Timnas di tangani Pelatih baru, Jacksen F Tiago. Lalu di skuat timnas juga muncul nama-nama baru seperti Ruben Sanadi, Hasim Kipuw, Rizky Pellu, Vendri Mofu, dan Taufiq. Yang paling terlihat adalah kedatangan tim-tim besar Eropa yang datang ke Indonesia. Belanda, Chelsea, Liverpool, Arsenal silih berganti datang ke Indonesia. Itu menjadi angin segar bagi publik tanah air. Citra indonesia terhadap publik internasional pun dianggap baik. Walaupun kedatangan mereka lebih karena faktor besarnya pasar di Indonesia, tetap ada kaitan dengan adanya potensi sepak bolanya yang baik di Indonesia.
Kedatangan tim-tim Eropa berdampak lebih lanjut. Indonesia dikabarkan juga mendapat tawaran bertanding dari Brazil, Meksiko, Paraguay, dan Bolivia. Tentu itu merupakan tanggapan yang baik dari dunia internasional terhadap sepak bola negara kita. Namun memang kita juga harus melihat kembali kekuatan sepak bola timnas. Negara-negara Amerika tersebut kurang seimbang dan hanya akan menambah turun peringkat FIFA Indonesia.
Untuk meladeni mereka, perlu didukung dengan kekuatan skuad timnas yang sesuai juga untuk melawan mereka. Jangan sampai mereka datang dan bergantian mengalahkan Indonesia. Jadi, benar apa yang di ungkapkan Jacksen F Tiago, bahwa timnas saat ini lebih membutuhkan lawan yang seimbang. Dengan demikian Indonesia berpeluang untuk memperbaiki peringkat FIFA dan dapat meningkatkan kepercayaan diri pemain. K
etua PSSI Johar Arifin juga memiliki rencana positif untuk timnas. Melihat pertandingan persahabatan yang dilakukan timnas termasuk sedikit, beliau berniat merencanakan Indonesia bisa selalu mengisi jadwal pertandingan persahabatan yang telah ditentukan FIFA. Itu sangat baik bagi Timnas. Sebelumnya Indonesia jarang sekali melakoni pertandingan persahabatan yang dijadwalkan FIFA. Semakin rutin timnas bertanding dengan lawan yang seimbang, semakin terbuka peluang untuk meraih poin. Rencana tersebut diharapkan benar-benar terealisasi.
Dengan kondisi yang membaik ini, diharapkan juga Indonesia setidaknya dapat kembali menjadi salah satu kekuatan Asia Tenggara. Semoga hal tersebut dapat dibuktikan dengan meraih hasil terbaik di SEA GAMES 2013. Lebih jauh, untuk lebih meningkatkan kualitas sepak bola Indonesia, PSSI harus fokus melakukan pembinaan pemain muda. Selain itu pembangunan sport center di Purwakarta semoga benar-benar selesai dan tidak bermasalah seperti kasus Hambalang.
Namun akhirnya konflik itu selesai pada Maret tahun ini dan sekarang sepakbola Indonesia kembali pada suasana yang kondusif. Publik sepakbola tanah air menyambut baik kondisi ini. Setelah konflik selesai, Indonesia seperti mengalami era baru. Timnas di tangani Pelatih baru, Jacksen F Tiago. Lalu di skuat timnas juga muncul nama-nama baru seperti Ruben Sanadi, Hasim Kipuw, Rizky Pellu, Vendri Mofu, dan Taufiq. Yang paling terlihat adalah kedatangan tim-tim besar Eropa yang datang ke Indonesia. Belanda, Chelsea, Liverpool, Arsenal silih berganti datang ke Indonesia. Itu menjadi angin segar bagi publik tanah air. Citra indonesia terhadap publik internasional pun dianggap baik. Walaupun kedatangan mereka lebih karena faktor besarnya pasar di Indonesia, tetap ada kaitan dengan adanya potensi sepak bolanya yang baik di Indonesia.
Kedatangan tim-tim Eropa berdampak lebih lanjut. Indonesia dikabarkan juga mendapat tawaran bertanding dari Brazil, Meksiko, Paraguay, dan Bolivia. Tentu itu merupakan tanggapan yang baik dari dunia internasional terhadap sepak bola negara kita. Namun memang kita juga harus melihat kembali kekuatan sepak bola timnas. Negara-negara Amerika tersebut kurang seimbang dan hanya akan menambah turun peringkat FIFA Indonesia.
Untuk meladeni mereka, perlu didukung dengan kekuatan skuad timnas yang sesuai juga untuk melawan mereka. Jangan sampai mereka datang dan bergantian mengalahkan Indonesia. Jadi, benar apa yang di ungkapkan Jacksen F Tiago, bahwa timnas saat ini lebih membutuhkan lawan yang seimbang. Dengan demikian Indonesia berpeluang untuk memperbaiki peringkat FIFA dan dapat meningkatkan kepercayaan diri pemain. K
etua PSSI Johar Arifin juga memiliki rencana positif untuk timnas. Melihat pertandingan persahabatan yang dilakukan timnas termasuk sedikit, beliau berniat merencanakan Indonesia bisa selalu mengisi jadwal pertandingan persahabatan yang telah ditentukan FIFA. Itu sangat baik bagi Timnas. Sebelumnya Indonesia jarang sekali melakoni pertandingan persahabatan yang dijadwalkan FIFA. Semakin rutin timnas bertanding dengan lawan yang seimbang, semakin terbuka peluang untuk meraih poin. Rencana tersebut diharapkan benar-benar terealisasi.
Dengan kondisi yang membaik ini, diharapkan juga Indonesia setidaknya dapat kembali menjadi salah satu kekuatan Asia Tenggara. Semoga hal tersebut dapat dibuktikan dengan meraih hasil terbaik di SEA GAMES 2013. Lebih jauh, untuk lebih meningkatkan kualitas sepak bola Indonesia, PSSI harus fokus melakukan pembinaan pemain muda. Selain itu pembangunan sport center di Purwakarta semoga benar-benar selesai dan tidak bermasalah seperti kasus Hambalang.
Belum ada Komentar untuk "Era Baru Sepakbola Indonesia"
Posting Komentar
Tolong berkomentar menggunakan nama pribadi. Jangan nama produk/bisnis/judul postingan artikel. Komentar menggunakan nama tersebut terpaksa akan saya hapus.