Manajemen Pendidikan: Negosiasi dan Konflik
01 November 2013
Tulis Komentar
A.
PENGERTIAN
NEGOSIASI
Negosiasi
menurut Hendarman dan Srie Haryati
Martono (2002) adalah serangkaian diskusi antarindividu atau kelompok
dengan latar belakang yang berbeda untuk mendapatkan kesepakatan.
Negosiasi
ialah proses penyusunan bersama suatu program untuk mencapai tujuan yang saling
menguntungkan.
Negosiasiialah
proses interaksi dua pihak atau lebih yang masing-masing mempunyai tujuan
berbeda, tetapi mereka berusaha melalui argumentasi dan persuasi untuk mencapai
perjanjian secara kooperatif dan kompetitif.
Negosiasi
ialah proses tawar-menawar melalui perundingan untuk mencapai kesepakatan
bersama.
Negosiasi
ialah proses penyelesaian pertikaian secara damai oleh pihak-pihak yang
bertikai melalui perundingan.
B. MANFAAT NEGOSIASI
Negosiasi bermanfaat untuk:
- Mendapatkan keefektifan dan efisiensi dalam mencapai tujuan.
- Kesepakatan bersama yang saling menguntungkan (simbiosis mutualisme)
- Menjembatani perbedaan pandangan mereka yang bernegosiasi sehingga mengurangi, bahkan dapat mencegah konflik.
- Menyepakati tujuan bersama, metode mencapai tujuan bersama yang belum jelas.
C. MACAM
NEGOSIASI
Negosiasi terdiri atas dua macam,
yaitu:
1.
Kompetitif
atau distributif adalah suatu negosiasi yang
menghasilkan ada pihak yang kalah dan ada pihak yang menang.
2.
Kooperatif
atau integratif adalah negosiasi yang menghasilkan
kemenangan (keuntungan) untuk pihak-pihak yang bernegosiasi.
Perbedaan negosiasi kompetitif dan negosiasi kooperatif:
No
|
Negosiasi Kompetitif
|
Negosiasi Kooperatif
|
1
|
Ada
pihak yang kalah
(ada
pihak yang dirugikan)
|
Semua
pihak menang
(saling
menguntungkan)
|
2
|
Minat
kedua pihak bertentangan
|
Minat
kedua pihak ada kesamaan
|
3
|
Strategi
pemaksaan kehendak
|
Strategi
saling menghargai kehendak
|
4
|
Individualisme
|
Kerja
sama
|
D. PENYEBAB KONFLIK
- Konflik dengan diri sendiri (konflik dengan hati nurani sendiri) Terjadi karena adanya tindakan yang bertentangan dengan hati nuraninya, ketidakpastian mengenai kebutuhan yang harus dipenuhi, konflik peranan, konflik kepribadian, konflik tugas diluar kemampuan.
- Konflik diri sendiri dengan seseorang (antarpersonal) Terjadi karena perbedaan peranan (atasan dengan bawahan), kepribadian dan kebutuhan.
- Konflik
diri sendiri dengan kelompokTerjadi karena individu tersebut mendapat tekanan dari kelompoknya atau individu bersangkutan telah melanggar norma-norma kelompok sehingga dimusuhi atau dikucilkan oleh kelompoknya.
- Konflik kelompok dengan kelompok dalam satu organisasi (intergrup) Terjadi karena ambisi salah satu atau kedua kelompok untuk lebih berkuasa, ada kelompok yang menindas, ada kelompok yang melanggar norma budaya kelompok lainnya dan keserakahan kelompok lainnya.
- Konflik kelompok dengan antarorganisasi (antargrup) Terjadi karena perebutan kekuasaan baik ekonomi maupun politik.
E. STRAGTEGI MENGATASI KONFLIK
1. Forcing
(pemaksaan)
Menyangkut
penggunaan kekerasan, ancaman, dan taktik-taktik penekanan yang membuat lawan
melakukan seperti yang dikehendaki.Pemaksaan hanya cocok dalam situasi tertentu
untuk melaksanakan perubahan penting dan mendesak.
2. Avoding
(penghindaran)
Menjauh
dari lawan konflik.Penghindaran hanya cocok bagi individu atau kelompok yang
tidak tergantung pada lawan dan tidak mempunyai kebutuhan lanjut untuk
berhubungan dengan lawan konflik.
3.
3. Compromising
(pengompromian)
Tawar-menawar
untuk melakukan kompromi sehingga mendapatkan kesepakatan.Tujuan masing-masing
pihak adalah untuk mendapatkan kesepakatan terbaik yang saling menguntungkan.
Pengompromian akan berhasil apabila kedua belah pihak saling menghargai dan
saling percaya.
4. 4. Collaborating
Kedua
belah pihak yang berkonflik masih saling mempertahankan keuntungan terbesar
bagi dirinya atau kelompoknya saja.
5. Smoothing
(penghalusan)
Tindakan
mendamaikan yang berusaha untuk memperbaiki hubungan dan menghindarkan rasa
permusuhan.
Hubungan hasil konflik, strategi konflik, dan perilaku:
Hasil
Konflik
|
Strategi
Konflik
|
Kemungkinan
Perilaku
|
Saya tidak OK, Anda tidak OK
|
Penghindaran
|
Tidak asertif
|
Saya tidak OK, Anda OK
|
Penghalusan
|
Tidak asertif
|
Saya OK, Anda tidak OK
|
Pemaksaan
|
Agresif
|
Saya OK, Anda OK
|
Penentangan
|
Asertif
|
4.
Belum ada Komentar untuk "Manajemen Pendidikan: Negosiasi dan Konflik"
Posting Komentar
Tolong berkomentar menggunakan nama pribadi. Jangan nama produk/bisnis/judul postingan artikel. Komentar menggunakan nama tersebut terpaksa akan saya hapus.