Jokowi di 2014
03 Januari 2014
Tulis Komentar
Tulisan ini dimuat di Rubrik Forum E-paper Kompas Siang 2 Januari 2014
Selama tahun 2013, berbagai media banyak mengulas mengenai agenda penting negeri ini di Tahun 2014 yaitu pemilu, khususnya pemilu presiden. Media menyoroti bakal capres yang mewakili tiap-tiap partai. Bagi partai yang belum menentukan sosok capresnya, media menerka siapa kira-kira capres dari partai tersebut. Berbagai hasil lembaga survey juga tidak luput dari bahan pemberitaan. Dari berbagai hal tersebut, terdapat sesuatu yang menarik untuk dinanti yaitu mengenai siapa sosok capres dari PDI-P. Telah ramai di pemberitaan bahwa Jokowi merupkan sosok yang paling diminati masyarakat Indonesia untuk menjadi presiden di 2014 nanti. Melihat hal tersebut, apakah PDIP akan mengajukan Jokowi sebagai bakal capresnya ?
Hingga saat ini PDIP belum menentukan sosok capresnya, tapi sudah terdapat tiga skenario pasangan capres-cawapres dari partai berlogo banteng tersebut. Dari tiga pasangan tersebut, diberitakan peluang pasangan terbesar ternyata diluar harapan masyarakat yaitu pasangan capres megawati, cawapres jokowi. Namun, kepastian pasangan capres-cawapres baru akan diumumkan menjelang atau sesudah pemilu legislatif. Diberitakan juga Megawati diperkirakan akan berbesar hati memilih Jokowi menjadi capres. Masih ada harapan bagi rakyat untuk kemungkinan jokowi menjadi capres. Jika jokowi benar-benar menjadi capres, seperti diperkirakan oleh para pengamat, jokowi akan menang besar karena pencapresan Jokowi berasal dari aspirasi rakyat.
Namun sesungguhnya saya melihat sebenarnya Jokowi ingin menyelesaikan terlebih dahulu masa jabatannya sebagai gubernur jakarta. Namun jika PDIP memilihnya sebagai capres, mau tidak mau dia akan menyanggupinya.
Saya juga agak khawatir, apakah jokowi dapat memenuhi harapan masyarakat Indonesia. Saya bukan meragukannya, tapi harapan yang terlalu besar dari masyarakat untuk menjadikan Indonesia lebih baik di berbagai sektor, tentu tidak bisa diwujudkan semudah membalikan telapak tangan. Butuh waktu untuk mewujudkan perubahan yang lebih baik. Hal tersebut yang rawan menjadi titik "penyerangan" oleh lawan politik Jokowi. Seperti diketahui, dalam masa jabatannya sebagai gubernur ini, Jokowi juga tak luput dari berbagai kritikan terkait belum terpecahkannya masalah macet dan banjir. Bahkan terkadang dibandingkan dengan masa pemerintahan Fauzi Bowo. Jika menjadi presiden tentu lebih banyak masalah lagi yang mungkin tak luput dari kritik. Apalagi sebagai presiden terdapat tugas menjalin hubungan dengan negara lain. Tentu fokus jokowi untuk mengurus urusan dalam negeri akan terpecah. Namun tentu saja kita percaya bahwa Jokowi sanggup melaksanakan itu.
Selama tahun 2013, berbagai media banyak mengulas mengenai agenda penting negeri ini di Tahun 2014 yaitu pemilu, khususnya pemilu presiden. Media menyoroti bakal capres yang mewakili tiap-tiap partai. Bagi partai yang belum menentukan sosok capresnya, media menerka siapa kira-kira capres dari partai tersebut. Berbagai hasil lembaga survey juga tidak luput dari bahan pemberitaan. Dari berbagai hal tersebut, terdapat sesuatu yang menarik untuk dinanti yaitu mengenai siapa sosok capres dari PDI-P. Telah ramai di pemberitaan bahwa Jokowi merupkan sosok yang paling diminati masyarakat Indonesia untuk menjadi presiden di 2014 nanti. Melihat hal tersebut, apakah PDIP akan mengajukan Jokowi sebagai bakal capresnya ?
Hingga saat ini PDIP belum menentukan sosok capresnya, tapi sudah terdapat tiga skenario pasangan capres-cawapres dari partai berlogo banteng tersebut. Dari tiga pasangan tersebut, diberitakan peluang pasangan terbesar ternyata diluar harapan masyarakat yaitu pasangan capres megawati, cawapres jokowi. Namun, kepastian pasangan capres-cawapres baru akan diumumkan menjelang atau sesudah pemilu legislatif. Diberitakan juga Megawati diperkirakan akan berbesar hati memilih Jokowi menjadi capres. Masih ada harapan bagi rakyat untuk kemungkinan jokowi menjadi capres. Jika jokowi benar-benar menjadi capres, seperti diperkirakan oleh para pengamat, jokowi akan menang besar karena pencapresan Jokowi berasal dari aspirasi rakyat.
Namun sesungguhnya saya melihat sebenarnya Jokowi ingin menyelesaikan terlebih dahulu masa jabatannya sebagai gubernur jakarta. Namun jika PDIP memilihnya sebagai capres, mau tidak mau dia akan menyanggupinya.
Saya juga agak khawatir, apakah jokowi dapat memenuhi harapan masyarakat Indonesia. Saya bukan meragukannya, tapi harapan yang terlalu besar dari masyarakat untuk menjadikan Indonesia lebih baik di berbagai sektor, tentu tidak bisa diwujudkan semudah membalikan telapak tangan. Butuh waktu untuk mewujudkan perubahan yang lebih baik. Hal tersebut yang rawan menjadi titik "penyerangan" oleh lawan politik Jokowi. Seperti diketahui, dalam masa jabatannya sebagai gubernur ini, Jokowi juga tak luput dari berbagai kritikan terkait belum terpecahkannya masalah macet dan banjir. Bahkan terkadang dibandingkan dengan masa pemerintahan Fauzi Bowo. Jika menjadi presiden tentu lebih banyak masalah lagi yang mungkin tak luput dari kritik. Apalagi sebagai presiden terdapat tugas menjalin hubungan dengan negara lain. Tentu fokus jokowi untuk mengurus urusan dalam negeri akan terpecah. Namun tentu saja kita percaya bahwa Jokowi sanggup melaksanakan itu.
Belum ada Komentar untuk "Jokowi di 2014"
Posting Komentar
Tolong berkomentar menggunakan nama pribadi. Jangan nama produk/bisnis/judul postingan artikel. Komentar menggunakan nama tersebut terpaksa akan saya hapus.