Terobosan Media di Kampung Sawah.
03 April 2014
Tulis Komentar
Kampung sawah, daerah tempat tinggal saya. Mungkin ada yang pernah dengar nama daerah itu ? Tapi perlu diperjelas kalau daerah tempat tinggal saya tuh kampung sawah yang di Pondok Gede, Kota Bekasi. Karena nama daerah kampung sawah nggak cuma satu. Di Jakarta ada, di Garut ada, di Kabupaten Bekasi ada.
Lalu apa yang membedakan kampung sawah tempat tinggal saya dengan kampung sawah yang lainnya ? Nah bisa dikatakan bahwa kampung sawah daerah rumah saya punya kekhasan tersendiri yaitu kerukunan umat beragamanya. Setau saya, kerukunan umat beragama di kampung sawah ini cukup dikenal hingga tingkat nasional. Kementerian Agama pun sudah menjadikan kampung sawah sebagai daerah percontohan kerukunan umat beragama di Indonesia.
Kerukunan umat beragama di kampung sawah sudah dapat terlihat dengan berdirinya Masjid, Gereja Katolik, dan Gereja Protestan secara berdampingan. Kawasan tersebut juga suka disebut sebagai segitiga emas. Kalo diibaratkan seperti mal yang di Bekasi, ketiga rumah ibadah itu udah seperti Mal Metropolitan, Mega Bekasi, dan Bekasi Cyber Park yang saling berdekatan. Mungkin kelihatannya agak sensitif jika ketiga rumah ibadah tersebut saling berdampingan, tapi kehidupan warga di kampung sawah aman-aman saja dan tentram. Selama
saya tinggal disana, saya belum pernah menemui konflik antar warga yang
disebabkan perbedaan agama.
Justru saya merasakan kalau masyarakat kampung sawah bersemangat untuk mempertahankan kerukunan umat beragama ini. (Kayaknya) Setiap tahun, selalu rutin diadakan forum antar umat beragama yang dihadiri masing-masing tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Dengan bermodalkan semangat menjunjung tinggi pluralisme tersebut dan untuk makin mempererat persaudaraan di kampung sawah, maka pada awal tahun ini terdapat terobosan pembentukkan komunitas media yang menurut saya itu ide brilian. Terdapat tiga jenis yang dibuat/didirikan yaitu web, koran komunitas, dan Radio. Semua media tersebut bernama Suara Kampung Sawah (SKS). Web SKS beralamat di www.kampungsawah.org. Koran Komunitas (SKS) diterbitkan dalam bentuk buletin dan terbit dwi mingguan dengan tebal 8 halaman. Radio SKS mengudara pada frekuensi 105,6 FM. Orang-orang yang terlibat dalam media itu pun merupakan kolaborasi dari umat dengan keberagaman agama di kampung sawah.
Ya, dengan adanya media tersebut diharapkan warga kampung sawah makin menyatu.
Lalu apa yang membedakan kampung sawah tempat tinggal saya dengan kampung sawah yang lainnya ? Nah bisa dikatakan bahwa kampung sawah daerah rumah saya punya kekhasan tersendiri yaitu kerukunan umat beragamanya. Setau saya, kerukunan umat beragama di kampung sawah ini cukup dikenal hingga tingkat nasional. Kementerian Agama pun sudah menjadikan kampung sawah sebagai daerah percontohan kerukunan umat beragama di Indonesia.
Justru saya merasakan kalau masyarakat kampung sawah bersemangat untuk mempertahankan kerukunan umat beragama ini. (Kayaknya) Setiap tahun, selalu rutin diadakan forum antar umat beragama yang dihadiri masing-masing tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Dengan bermodalkan semangat menjunjung tinggi pluralisme tersebut dan untuk makin mempererat persaudaraan di kampung sawah, maka pada awal tahun ini terdapat terobosan pembentukkan komunitas media yang menurut saya itu ide brilian. Terdapat tiga jenis yang dibuat/didirikan yaitu web, koran komunitas, dan Radio. Semua media tersebut bernama Suara Kampung Sawah (SKS). Web SKS beralamat di www.kampungsawah.org. Koran Komunitas (SKS) diterbitkan dalam bentuk buletin dan terbit dwi mingguan dengan tebal 8 halaman. Radio SKS mengudara pada frekuensi 105,6 FM. Orang-orang yang terlibat dalam media itu pun merupakan kolaborasi dari umat dengan keberagaman agama di kampung sawah.
Ya, dengan adanya media tersebut diharapkan warga kampung sawah makin menyatu.
website suara kampung sawah
koran komunitas suara kampung sawah
Guru SDN Sumur Batu 01 Pagi Jakarta. Menulis sejak 2009. Pengurus Asosiasi Guru Penulis PGRI. Pengurus Kelas Belajar Menulis Nusantara PGRI
Belum ada Komentar untuk "Terobosan Media di Kampung Sawah."
Posting Komentar
Tolong berkomentar menggunakan nama pribadi. Jangan nama produk/bisnis/judul postingan artikel. Komentar menggunakan nama tersebut terpaksa akan saya hapus.