Teknologi garis gawang di Piala Dunia 2014
20 Juni 2014
Tulis Komentar
Sepanjang pergelaran Piala Dunia dari masa ke masa, selain menyuguhkan pertandingan yang menarik terdapat juga pertandingan yang kontroversial. Kontroversi tersebut banyak yang lahir akibat kesalahan keputusan wasit. Kontroversi pertandingan piala dunia paling terkenal tentu saja gol tangan Tuhan Maradona. Kini dengan semakin pesatnya kemajuan teknologi, FIFA akhirnya memutuskan menggunakan teknologi untuk membantu wasit dalam mengambil keputusan di Piala Dunia 2014.
Sebelumnya pihak FIFA tidak mau menggunakan teknologi, tapi kontroversi gol Lampard yang tidak disahkan oleh wasit saat Inggris melawan Jerman di Piala Dunia 2006, seperti membuat FIFA berubah pikiran dan akhirnya mau menggunakan teknologi untuk menghindari kontroversi seperti itu terulang kembali. Ya teknologi yang digunakan adalah teknologi garis gawang. Teknologi tersebut akan membantu wasit dalam memutuskan apakah bola sudah masuk melewati garis gawang atau belum.
Terdapat empat pilihan teknologi garis gawang yaitu GoalControl, Hawkeye, GoalRef, dan Cairos. Namun akhirnya FIFA memilih teknologi garis gawang buatan Jerman yaitu GoalControl. GoalControl sebelumnya sudah diuji coba di Piala Konfederasi 2013 dan Piala Dunia antar klub 2013.
Goal Control memakai kamera untuk mengikuti dan mengawasi semua gerak bola. Di dalam bola dipasang medan magnet. GoalControl menggunakan 14 kamera per stadion. Jika bola melewati garis gawang, sebuah sinyal akan langsung diterima di jam tangan yang dipakai wasit, penjaga garis, dan ofisial pertandingan dalam waktu satu detik.
Keunggunlan GoalControl adalah bisa cocok untuk jenis bola apapun, segala jenis dan warna gawang. Artinya GoalControl bisa dipasang di semua peralatan tanpa harus menggunakan jenis tertentu. Sistem GoalControl juga dapat menyimpan data sehingga tayangan ulang bisa ditunjukkan kepada penonton televisi kapan saja. Selain itu GoalControl lebih murah dibanding tiga teknologi lainnya.
Akhirnya GoalControl menunjukkan manfaatnya ketika Prancis melawan Honduras. Gol kedua Prancis dianggap kontroversial. Di menit ke-78, tendangan keras Karim Benzema membentur tiang kiri gawang Honduras. Bola kemudian memantul ke tubuh kiper Honduras Noel Valladares. Sepintas bola sempat melewati garis sebelum kembali dipungut kembali.
Namun GoalControl membuktikan bahwa bola telah melewati garis gawang sehingga wasit dapat dengan yakin bahwa gol tersebut sah.
referensi: Mingguan Bola 12-18 Juni 2014
gambar: google
Sebelumnya pihak FIFA tidak mau menggunakan teknologi, tapi kontroversi gol Lampard yang tidak disahkan oleh wasit saat Inggris melawan Jerman di Piala Dunia 2006, seperti membuat FIFA berubah pikiran dan akhirnya mau menggunakan teknologi untuk menghindari kontroversi seperti itu terulang kembali. Ya teknologi yang digunakan adalah teknologi garis gawang. Teknologi tersebut akan membantu wasit dalam memutuskan apakah bola sudah masuk melewati garis gawang atau belum.
Terdapat empat pilihan teknologi garis gawang yaitu GoalControl, Hawkeye, GoalRef, dan Cairos. Namun akhirnya FIFA memilih teknologi garis gawang buatan Jerman yaitu GoalControl. GoalControl sebelumnya sudah diuji coba di Piala Konfederasi 2013 dan Piala Dunia antar klub 2013.
Goal Control memakai kamera untuk mengikuti dan mengawasi semua gerak bola. Di dalam bola dipasang medan magnet. GoalControl menggunakan 14 kamera per stadion. Jika bola melewati garis gawang, sebuah sinyal akan langsung diterima di jam tangan yang dipakai wasit, penjaga garis, dan ofisial pertandingan dalam waktu satu detik.
Keunggunlan GoalControl adalah bisa cocok untuk jenis bola apapun, segala jenis dan warna gawang. Artinya GoalControl bisa dipasang di semua peralatan tanpa harus menggunakan jenis tertentu. Sistem GoalControl juga dapat menyimpan data sehingga tayangan ulang bisa ditunjukkan kepada penonton televisi kapan saja. Selain itu GoalControl lebih murah dibanding tiga teknologi lainnya.
Akhirnya GoalControl menunjukkan manfaatnya ketika Prancis melawan Honduras. Gol kedua Prancis dianggap kontroversial. Di menit ke-78, tendangan keras Karim Benzema membentur tiang kiri gawang Honduras. Bola kemudian memantul ke tubuh kiper Honduras Noel Valladares. Sepintas bola sempat melewati garis sebelum kembali dipungut kembali.
Namun GoalControl membuktikan bahwa bola telah melewati garis gawang sehingga wasit dapat dengan yakin bahwa gol tersebut sah.
referensi: Mingguan Bola 12-18 Juni 2014
gambar: google
Belum ada Komentar untuk "Teknologi garis gawang di Piala Dunia 2014"
Posting Komentar
Tolong berkomentar menggunakan nama pribadi. Jangan nama produk/bisnis/judul postingan artikel. Komentar menggunakan nama tersebut terpaksa akan saya hapus.