Explore Jogja (2)
25 Juni 2015
3 Komentar
<<......sebelumnya explore Jogja (1)
Episode Pantai Parangtritis & Museum 3D De Mata Trick Eye
Pantai Parangtritis
Perjalanan dari kalibiru ke parangtritis cukup panjang. "Berkat" GPS kami mblusuk-mblusuk lewatin jalan dusun dan jalan kecil ditengah sawah. Kalo bukan karena GPS, kita udah gatau deh lagi dimana. Akhirnya Sekitar pukul 16.00 saya beserta saudara-saudara saya sampai di pantai terkenal di
Jogja ini. Ya.... siapa yang tidak tahu pantai parangtritis. Pantai
tersebut malah sepertinya menjadi tempat wajib yang dikunjungi saat ke
Jogja. Sama seperti saya. Parangtritis masuk dalam list yang harus saya
kunjungi. Terakhir kali saya kesana sama seperti pulang kampung, 10 tahun lalu.
Pas sampe sana... seneng banget. Rasanya seperti baru pertama kali kesana. Pasirnya yang abu-abu cukup halus. Ngeliat ombaknya rasanya pengen nyebur. Tapi harus bisa nahan diri karena saya nggak bawa baju ganti. Akhirnya cuma bisa berdiri aja... celup-celupin kaki. Itu aja celana udah lumayan basah kena ombak. Kami sampai di parangtritis cukup tepat waktu juga. Matahari masih lumayan terang saat kami main-main, foto-foto disana. Hingga akhirnya bisa menikmati indahnya sunset.
Pukul 18.00 lewat beberapa menit. Langit semakin gelap... walaupun sebenernya masih belum mau pulang, kami harus pulang. Dan berakhirlah sudah jelajah Jogja edisi Senin 15 Juni 2015
Museum De Mata Trick Eye
Selasa 16 Juni 2015, jelajah Jogja kembali dimulai. Kali ini saya kesana naik mobil sewaan bersama keluarga sepupu saya paling kecil, Yafa. Tempat yang akan dikunjungi adalah Museum De Mata Trick Eye. Saya lebih sering nyebutnya museum 3D. Tempat ini buat saya juga termasuk anti-mainstream karena empat ini belum terdengar familiar di telinga orang awam sebagai tempat wisata Jogja. Secara tempat ini baru dibuka tahun 2013 (ada juga sumber yang menyebutkan 2014). Bagi yang belum pernah kesana.... ini saya rekomendasikan menjadi tempat yang wajib dikunjungi saat ke Jogja.
Museum identik dengan suasana hening, sepi pengunjung. Ramainya kalo ada rombongan study tour anak sekolah. Tapi Museum 3D ini sangat ramai dan banyak pengunjung.
Tentu saja.... karena museum ini menawarkan koleksi lukisan yang lain daripada yang lain. Lukisan-lukisan disana dibuat dengan konsep 3D. Gambar akan terlihat nyata saat kita berfoto di dekat lukisan itu. Jadi ini bener-bener tempat yang sangat cocok buat foto-foto dan bernarsis ria. Bahkan Om, tante, dan bokap saya juga ketagihan foto-foto disana, apalagi saya hehehe. Para pengunjung saling bergantian berfoto ria di "dalam" lukisan-lukisan itu.
Jika dilihat dari luar museum ini terlihat kecil, tapi di dalamnya sangat luas. Itu karena museum ini menggunakan ruang basement. Setelah searching di google, katanya terdapat 120 lukisan di museum itu. Hal itu katanya menjadikan museum 3D di Jogja ini sebagai museum 3D terbesar di dunia. Karena katanya di negara lain museum 3D-nya ga ada yang punya lebih dari 100 lukisan
O iya.. tapi fotonya jangan salah posisi ya karena itu akan berpengaruh apakah hasil gambarnya akan terlihat seperti nyata atau tidak. Di setiap lukisan ada foto contoh yang menunjukan bagaimana posisi yang benar agar hasilnya terlihat seperti nyata.
Untuk masuk ke museum yang terletak di area XT Square ini harus membayar tiket 25.000 per orang. Museum ini juga didukung pegawai-pegawai yang ramah dan tanggap untuk menawarkan bantuan memotret atau mengarahkan posisi foto yang benar.
Episode Pantai Parangtritis & Museum 3D De Mata Trick Eye
Pantai Parangtritis
Pas sampe sana... seneng banget. Rasanya seperti baru pertama kali kesana. Pasirnya yang abu-abu cukup halus. Ngeliat ombaknya rasanya pengen nyebur. Tapi harus bisa nahan diri karena saya nggak bawa baju ganti. Akhirnya cuma bisa berdiri aja... celup-celupin kaki. Itu aja celana udah lumayan basah kena ombak. Kami sampai di parangtritis cukup tepat waktu juga. Matahari masih lumayan terang saat kami main-main, foto-foto disana. Hingga akhirnya bisa menikmati indahnya sunset.
Pukul 18.00 lewat beberapa menit. Langit semakin gelap... walaupun sebenernya masih belum mau pulang, kami harus pulang. Dan berakhirlah sudah jelajah Jogja edisi Senin 15 Juni 2015
Senja di Parangtritis
Nyeger Es Degan dulu....
Museum De Mata Trick Eye
Selasa 16 Juni 2015, jelajah Jogja kembali dimulai. Kali ini saya kesana naik mobil sewaan bersama keluarga sepupu saya paling kecil, Yafa. Tempat yang akan dikunjungi adalah Museum De Mata Trick Eye. Saya lebih sering nyebutnya museum 3D. Tempat ini buat saya juga termasuk anti-mainstream karena empat ini belum terdengar familiar di telinga orang awam sebagai tempat wisata Jogja. Secara tempat ini baru dibuka tahun 2013 (ada juga sumber yang menyebutkan 2014). Bagi yang belum pernah kesana.... ini saya rekomendasikan menjadi tempat yang wajib dikunjungi saat ke Jogja.
Museum identik dengan suasana hening, sepi pengunjung. Ramainya kalo ada rombongan study tour anak sekolah. Tapi Museum 3D ini sangat ramai dan banyak pengunjung.
Tentu saja.... karena museum ini menawarkan koleksi lukisan yang lain daripada yang lain. Lukisan-lukisan disana dibuat dengan konsep 3D. Gambar akan terlihat nyata saat kita berfoto di dekat lukisan itu. Jadi ini bener-bener tempat yang sangat cocok buat foto-foto dan bernarsis ria. Bahkan Om, tante, dan bokap saya juga ketagihan foto-foto disana, apalagi saya hehehe. Para pengunjung saling bergantian berfoto ria di "dalam" lukisan-lukisan itu.
Jika dilihat dari luar museum ini terlihat kecil, tapi di dalamnya sangat luas. Itu karena museum ini menggunakan ruang basement. Setelah searching di google, katanya terdapat 120 lukisan di museum itu. Hal itu katanya menjadikan museum 3D di Jogja ini sebagai museum 3D terbesar di dunia. Karena katanya di negara lain museum 3D-nya ga ada yang punya lebih dari 100 lukisan
O iya.. tapi fotonya jangan salah posisi ya karena itu akan berpengaruh apakah hasil gambarnya akan terlihat seperti nyata atau tidak. Di setiap lukisan ada foto contoh yang menunjukan bagaimana posisi yang benar agar hasilnya terlihat seperti nyata.
Untuk masuk ke museum yang terletak di area XT Square ini harus membayar tiket 25.000 per orang. Museum ini juga didukung pegawai-pegawai yang ramah dan tanggap untuk menawarkan bantuan memotret atau mengarahkan posisi foto yang benar.
Ini Favorit Saya wkwkwk
Wuih keren museum 3D nya. Itu kalo di jogja, naik kendaraan umumnya apa ya?
BalasHapusWah... maaf. saya nggak tau kalo kendaraan umum naik apa. Saya tau rutenya aja kalo naik kendaraan pribadi.
BalasHapusBelum pernah ke museum 3Dnya, padahal deket ma kantor...
BalasHapus