Mengajak Siswa Menulis Jurnal Harian
18 Februari 2016
16 Komentar
Kegemaran saya yaitu membaca dan menulis cukup mempengaruhi saya dalam aktivitas mengajar. Berkaitan dengan hobi tersebut, Saya jadi ingin menularkan suka membaca dan menulis kepada murid saya. Maka saya selalu mencari cara menularkannya kepada murid. Untuk menularkan minat membaca sudah diterapkan, yaitu membaca buku perpustakaan seminggu sekali.
Nah untuk menularkan minat menulis yang cukup sulit mencari caranya. Kenapa sulit ? Karena kegiatan menulis harus sesuai kemampuan murid saya yang baru kelas 2 SD. Maka, praktek tersebut harus sesederhana mungkin sehingga murid dapat memahami dan mampu melakukannya. Di satu sisi kegiatan menulis yang baru terpikirkan oleh saya yaitu menulis resensi, puisi, atau cerpen. Tentu terlalu berat untuk anak kelas 2 SD.
Saya juga berpikir kegiatan menulis itu menjadi rutinitas sehari-hari. Jadi saat diminta menulis, murid tidak mengeluh atau merasa terpaksa karena itu bagian dari rutinitas kegiatan belajar. Lewat kegiatan ini saya ingin melatih mereka untuk mencari gagasan dan mampu merangkai kata-kata sendiri hingga menjadi sebuah tulisan.
Akhirnya saya temukan idenya, yaitu menulis jurnal harian. Konsep awalnya adalah sekitar 15 menit sebelum pulang, para murid menulis apa saja yang ia alami dan rasakan selama pembelajaran. Di hari pertama penerapannya saya menjelaskan lebih rinci yaitu saya minta mereka menulis hal menyenangkan atau tidak menyenangkan, mengomentari bagaimana proses atau gaya mengajar saya.
Namun sepertinya itu masih terlalu sulit bagi mereka. Banyak yang tidak mengerti apa maksud saya. Setelah itu saya mikir lagi, hal apa yang lebih mudah para murid tuliskan. Akhirnya muncul ide. Di hari berikutnya saya minta mereka menulis materi apa saja yang mereka pelajari selama di kelas. Lumayanlah, mereka cukup mengerti. Walau begitu, sebenarnya masih dibawah ekspektasi. Mereka lupa materi yang dipelajari, dan saling bergiliran bertanya kepada saya.
Harapan lain, saya ingin mereka menulisnya dengan susunan kalimat yang padu dan mengalir. Seperti orang yang menulis diary. Tapi beberapa diantaranya menulisnya seperti menjawab pertanyaan isian.
Yaudah nggak papa deh. Yang penting mereka mau nulis dulu. Mungkin nanti kalau saya mengajar kelas tinggi (4-6) baru bisa menerapkan nulis jurnal harian sesuai ekspektasi saya.
Tulisan ini merupakan salah satu tulisan yang terdapat pada buku Aksi Literasi Guru Masa Kini. Dalam buku tersebut terdapat 19 tulisan yang membahas kegiatan membangkitkan literasi di sekolah. Awalnya siswa sama sekali tidak menyentuh buku (non pelajaran), hingga akhirnya mereka dekat dengan buku.
Hebat nih idenya Pak Guru muda :)
BalasHapusMenulis apa yg udah dipelajarin di kelas bagus juga ya, Mas.
Karena selain melatih kebiasaan menulis, bisa melatih daya ingat juga. Ya itung2 jadi mengulang pelajaran dengan gaya mereka sendiri deh.
Kalo sempat, silakan berkunjung ke blog saya, Masnya.
Www.catatanmel.com :)
Hehe terima kasih. Tapi saya mah masih biasa-biasa aja hehe.
BalasHapusIya betul jadi istilahnya biar anak-anak nggak cuma masuk telinga kiri, keluar telinga kanan. :)
Waaahhh, keren amat itu niatnya. Mau ngajarin tulis-menulis ke anak muridnya. :D
BalasHapusDuh, jadi inget dari zaman SD sampe SMP tiap liburan disuruh bikin cerita. Apa aja yang dilakukan selama liburan. Liburan ke mana. Ehehe.
iya makasih...:D Ya memang naluri ya. Kalau kita hobi sesuatu. Pasti ada keinginan nularin ke orang lain kan ? hehe
HapusIya nulis cerita liburan pun masih laris dipakai guru setiap masuk hari pertama semester baru haha
bagus program ini, saya juga mau ngajari anak buat menulis di blog, tapi emang butuh konsistensi dari ortu/pengajarnya ya, juga kesabaran. waktu SMA guru bhs inggris jg menerapkan hal ini. tiap seminggu sekali anak2 ngumpulin buku catatan mereka berisi curhatan dalam bhs inggris :)
BalasHapusweits.. levelnya lebih tinggi ya pake b.inggris hehe. Nah bagus banget tuh ngajarin anak nulis di blog :)
HapusLuar biasa
BalasHapusKelas 2 SD di daerah saya masih fokus calistung dasar, saya kurang paham juga pada usia tingkat tersebut kurikulum sudah membolehkan mereka berpikir tinggal tinggi menghasilkan sebuah karya tulis sederhana. Semoga tidak membebani usia belia itu. Tapi jika ini dilakukan secara hati-hati dan konsisten, saya yakin kemampuan literasi mereka pada usia lebih tinggi akan semakin terasah
BalasHapusWahhh.. Bisa di ATM nih.
BalasHapusKebetulan saya pegang kelas besar.
Wow,,,keren tuh ide nya,,saya lagi mencoba siswa saya disuruh buat puisi dengan tema "GURU" ehhh,,,ada yg tanya
BalasHapus"Ibu kok pelajaran IPS disuruh buat puisi"?
Tapi akhirnya banyak juga yg mengirimkan puisinya ( Ai Setiawati)
Keren
BalasHapusKeren pak guru
BalasHapusKeren pak idenya, boleh kita sharing ya pak kalau pengalaman saya untuk kelas 2 masih sangat sederhana sekali pak hanya mendeskripsikan benda atau keluarga pokoknya yang paling dekat dengan mereka serta sesuatu yang paling mereka sukai.
BalasHapuskalau ke anak PAUD gimana tuh pak...
BalasHapusSaya juga pernah meminta anak-anak menulis apa yang mereka dapatkan pada hari itu pak, pada murid saya kelas 1. Memang ada yang paham dan ada yang tidak. Malahan kalau saya suruh berkomentar tentang saya mengajar, eh ada yang komentar tentang cara saya berpakaian..sampai komentar tentang kerudung saya hehehe
BalasHapusIde mengajak anak menulis. Good idea
BalasHapus