Kelas Menulis PGRI (4): Menjadi Trainer Tahan Banting
09 Maret 2020
Tulis Komentar
Pelatihan hari keempat diisi sendiri oleh salah satu pendiri Komunitas Sejuta Guru Ngeblog yaitu Wijaya Kusumah dan sering dipanggil Om Jay. Beliau memiliki beberapa blog salah satunya www.wijayalabs.com. Om Jay juga kerap memposting tulisan resume peserta pelatihan menulis online di blog yang lain yaitu https://omjaylabs.wordpress.com. Pada pertemuan ini Om Jay berbagi kisah pengalamannya ketika menjadi seorang trainer. Beliau memang baru saja menjadi trainer di Bengkulu.
Diawal, Om
Jay menekankan perlunya stamina yang luar biasa. Dari pagi hingga sore hari
harus kuat bertahan selama 8 jam dalam sehari, bila pelatihannya dari jam 08.00
sampai 16.00. Untuk menjaga stamina tubuh bisa dengan banyak berolahraga. Selain
itu juga harus bisa mengelola waktu dengan baik. Ingatlah selalu bahwa menulis
itu menyehatkan jiwa dan raga kita. Mereka yang suka menulis akan jauh dari
berbagai penyakit asalkan tahu caranya.
Om Jay
memiliki cara tersendiri menjaga stamina tubuh yaitu dengan menyayangi istri
sepenuh hati dan sepenuh jiwa. Dengan pasangan suami istri akan saling
melengkapi dalam hidup ini. Cinta sejati itu membuat sepasang suami istri tak
pernah loyo walaupun banyak masalah yang dihadapinya. Menurut saya, stamina
yang dimaksud berupa dukungan secara mental. Dukungan dari orang yang dicintai tentu
memberi tambahan energi.
Om Jay kemudian menampilkan sebuah tulisan berjudul CIPTAKANLAH KEBIASAAN HARIAN UNTUK
SUKSES. Tulisan tersebut ditulis oleh Fahd Al-Ahmad. Dari tulisan tersebut saya
menyimpulkan bahwa dalam satu hari kita harus menentukan berapa menit yang
digunakan untuk melakukan kebiasaan baik. Terkait pelatihan ini maka kebiasaan
baik yang dimaksud adalah menulis. Saya pernah menerapkannya saat mengikuti
tantangan menulis 30 hari di guru siana. Saya menetapkan untuk menggunakan
waktu 1 jam dalam sehari untuk menulis. Bahkan saya juga menentukan pukul
berapa saya harus menulis.
Lebih
lanjut, Om Jay menjelaskan cara membagi waktu. Dari 24 jam waktu dalam sehari,
Om Jay membaginya dalam 3 waktu. Dunia nyata, dunia maya dan dunia mimpi. Kita
harus membaginya secara proporsional. Waktu di dunia nyata jelas harus lebih
banyak daripada dunia maya dan dunia mimpi. Kalau ketiga waktu itu bisa kita
kelola dengan baik, maka kita akan sukses dunia dan akhirat.
Om jay
mengibaratkan membaca dan menulis seperti makan dan minum. “Stamina saya selalu
sehat dan saya bisa membagi waktu saya untuk membaca dan menulis. Sebab
keduanya seperti makan dan minum. Bila tak makan dan minum saya akan kelaparan.
Begitu pula bila tidak membaca. Saya akan kehilangan kata kata. Sebab mereka yang
bisa menulis karena rajin membaca. Rabun membaca lumpuh menulis. Begitulah
pesan dari penyair terkenal Taufik Ismail.” Kata Om Jay
Om Jay juga
menyampaikan tanggapan atasan/pimpinan tempat beliau mengajar tentang aktivitas
Om Jay yang padat. Ternyata mereka sangat mendukung asalkan tidak meninggalkan
kelas. Oleh karena itu Om Jay terbiasa menerima job hari sabtu dan minggu atau
setelah pulang sekolah.
Menurut
beliau, menjadi trainer itu harus mampu memberikan contoh dan keteladan yang baik.
Pimpinan sekolah senang, istri di rumah juga mendukung. Om Jay selalu
berkomunikasi dulu dengan istri ketika menerima pekerjaan sebagai trainer.
Ketika istri kita ikhlas dan ridho melepaskan kepergian kita, maka rezeki akan
lancar dan tidak ada yg merasa dirugikan. Jangan lupa membeli oleh-oleh untuk
pimpinan sekolah dan rekan sejawat sehingga mereka juga senang mendengarkan
cerita kita.
Belum ada Komentar untuk "Kelas Menulis PGRI (4): Menjadi Trainer Tahan Banting"
Posting Komentar
Tolong berkomentar menggunakan nama pribadi. Jangan nama produk/bisnis/judul postingan artikel. Komentar menggunakan nama tersebut terpaksa akan saya hapus.