Materi Pelatihan Belajar Menulis Gelombang 17
Senang sekali saya diberi kesempatan untuk sharing pada pertemuan ke 11 Pelatihan Belajar Menulis gelombang 17. Saya ingin sekali banyak dari bapak/ibu di gelombang ini yang nantinya bisa menerbitkan buku
Berdasarkan pengalaman gelombang sebelum-sebelumnya, banyak yang sudah mencapai 20 resume tapi masih kurang PeDe atau masih bingung untuk lanjut menerbitkan buku. Padahal sudah ada modal bahan naskah yaitu 20 resume. Sangat disayangkan kalau tidak dituntaskan menjadi buku
Maka tema pertemuan malam ini adalah "Menerbitkan Buku
Semakin Mudah di Penerbit Indie"
Mengapa dibilang semakin mudah ? karena dahulu saya dan mungkin bapak/ibu mengira, menerbitkan buku itu suatu khayalan tinggi yang susah atau lama tercapai. Karena kita tahunya penerbit mayor yang bukunya ada di toko buku
Kita pun tahu kalau kirim naskah ke penerbit mayor ada kemungkinan ditolak. Ketika naskah diterima pun proses penerbitannya sangat lama.
Kini ada penerbit indie yang bisa menjawab
rintangan-rintangan tersebut
- Naskah pasti diterbitkan ✅
- Proses penerbitan mudah dan cepat ✅
Tapi memang kalau di penerbit indie, kita perlu keluar biaya untuk mendapat fasilitas pra cetak penerbitan. Bagi penulis pemula seperti saya tentu penerbit indie menjadi solusi untuk bisa mewujudkan impian memiliki buku karya sendiri. Ketika itu saya tidak kepikiran apakah akan laku atau tidak jika dijual. Karena yang penting bisa punya buku karangan sendiri
Saya sendiri sebenarnya sudah punya keinginan menulis buku
pada tahun 2014
Saya sudah berniat membuat buku tutorial blog. Waktu itu blm
buku blog khusus guru. Namun Saya tidak punya mentor yang membimbing. Saya
tidak tahu harus masuk di komunitas apa. Saya tidak punya banyak referensi
tentang dunia penerbitan
Saya hanya tahu satu tempat menerbitkan buku secara mandiri
yaitu nulisbuku.com. Disitu memang gratis tapi tidak termasuk fasilitas desain
cover dan ISBN. Jika mau dua hal itu harus bayar. Biayanya mungkin hampir
sejuta. Ketika itu saya masih kuliah. Tidak mungkin untuk mengeluarkan biaya
sebesar itu. Semangat saya naik-turun dan akhirnya vakum. File naskah tersimpan
saja di dalam laptop
Namun akhirnya Pada Awal 2019 saya mulai bangkit lagi karena
tidak sengaja menemukan hashtag di Instagram tentang penerbit Indie. Mata saya
terbuka bahwa menerbitkan buku sekarang lebih mudah dan banyak pilihan penerbit
indie
Saya semangat menyelesaikan naskah saya. Naskah tutorial blog saya rombak untuk dibuat menjadi buku panduan blog khusus guru. Karena buku tutorial blog secara umum sudah banyak. Tapi buku blog yang khusus untuk guru belum banyak.
Hingga akhirnya pada Oktober 2020 saya mengirim naskah buku
pertama saya ke salah satu penerbit Indie.
Perlu waktu 3 bulan untuk menunggu sampai buku terbit.
Akhirnya pada akhir Januari 2020, buku pertama saya terbit
Ini buku pertama saya
Sekarang bagaimana dengan bapak/ibu ?
Bapak/ibu beruntung bisa bergabung di grup ini. Terdapat 30 lebih narasumber yang bisa
diserap pengalaman dan wawasannya. Di pelatihan ini juga ada 4 penerbit indie
Bapak/ibu bebas
memilih mau menerbitkan buku dimana. Tidak ada ketentuan harus terbitkan satu
penerbit tertentu. Silakan memilih sendiri penerbitnya.
Empat penerbit indie ? Apa sajakah itu ?
1. Kamila Press milik Cak Imin
2. Penerbit rekanan saya (Pak Brian)
3. YPTD
4. Penerbit rekanan Bu Kanjeng
Ya... jadi Saya termasuk salah satu yang bisa membantu
bapak/ibu menerbitkan buku. Saya memiliki rekanan penerbit indie yaitu Penerbit
Gemala.
Maka yang sebaiknnya bapak/ibu lakukan adalah memahami betul
ketentuan tiap penerbit dan memilih yang cocok dengan bapak/ibu. Karena keempat
penerbit itu memiliki penawaran dan ketentuan yang berbeda-beda
Nah... malam ini saya akan bahas ketentuan menerbitkan buku
di penerbit rekanan saya
Silakan perhatikan ketentuan umumnya di poster ini
Mungkin bapak/ibu bertanya-tanya. Apakah benar hanya dengan
300.000 bisa menerbitkan buku ber-ISBN ?
jawabannya ada di artikel berikut
http://www.praszetyawan.com/2021/01/butuh-bantuan-menerbitkan-buku-disini.html
Sudah ada 23 buku peserta belajar menulis yang terbit. Sekarang ini ada 17 naskah yang sedang diproses. Namun ada ketentuan khusus yang harus diperhatikan
Jika dilihat di poster, tidak tercantum fasilitas editing. Maka saya ataupun penerbit tidak melakukan editing terhadap naskah bapak/ibu. Salah ketik maupun penulisan yang kurang pas lainnya tidak dikoreksi oleh penerbit
Kemudian jika ingin cetak ulang lagi, harus di penerbit
rekanan saya. Jumlah minimal cetak yaitu 10 eksemplar.
Diposter ada keterangan bahwa 300,000 itu untuk maksimal 130
halaman A5. Jika lebih dari itu akan kena biaya tambahan
Yang tidak kalah penting adalah jangan memberi target kapan
buku harus selesai terbit. Karena naskah harus mengantri untuk diproses. Proses
penerbitan paling cepat 1 bulan.
Maka nanti sebelum terbit, bapak/ibu akan diberi naskah buku
PDF (dengan watermark) untuk dicek kembali
Jangan lupa naskah buku
juga disertai kelengkapan naskah yaitu:
- cover ( judul buku dan nama penulis saja),
- Prakata,
- daftar isi (tanpa nomor halaman),
- profil penulis,
- sinopsis (3 paragraf. Masing-masing paragraf 3 kalimat)
Prakata wajib ada dan ditulis oleh penulis sendiri. Kata
Pengantar ditulis oleh orang lain dan tidak wajib ada. Biasanya peserta belajar
menulis minta kata pengantar ke Om Jay.
Karena tidak ada fasilitas editing. Maka berikut ini saya beri tips dalam mengedit naskah:
- Penulisan kata jangan disingkat-singkat (yg, tdk, blm)
- Jangan sampai ada tulisan yang salah ketik (Typo)
- Satu Paragraf jangan berisi terlalu banyak kalimat
- Mulailah membiasakan membuat kalimat yang pendek-pendek. Kalimat panjang cenderung akan membingungkan.
- Setiap bab baru selalu dimulai di halaman baru. Jangan digabung dengan bab sebelumnya
Tidak ada ketentuan terkait minimal jumlah halaman. Biasanya buku kumpulan resume pasti bisa lebih dari 90 halaman A5. Karena 20 resume itu banyak.
Baik sekian sharing dari saya.
Hebat, Mas Brian. Terima kasih telah berbagi ilmu. Selamat malam
BalasHapus