Mendapat Penghargaan Parasamya Suratma Nugraha 2021 Komunitas Pengajar Penulis Jawa Barat
Komunitas Pengajar Penulis Jawa Barat (KPPJB) kembali menyelenggarakan ajang penghargaan Parasamya Aksara Nugraha. Ajang ini terdiri dari 3 kategori penghargaan, yaitu:
- Parasamya Susastra Nugraha (Penghargaan bagi guru penulis buku)
- Parasamya Suratma Nugraha (Penghargaan bagi guru pegiat literasi)
- Parasamya Praja Nugraha (Penghargaan bagi siswa penulis buku)
Sejak 2020, KPPJB rutin menadakan acara penghargaan ini. Tahun 2021 berarti tahun kedua penyelenggaraan acara ini.
Parasamya Aksara Nugraha dilaksanakan pada 18 November 2021 di Hotel Ibis Budget Bandung. Saya senang karena bisa mewujudkan keinginan untuk bisa turut hadir pada acara ini. Sebelumnya pada 2020 saya ikut kategori guru penulis buku, tapi saya memutuskan tidak hadir ke acaranya karena masa pandemi covid-19.
Untuk tahun 2021, saya ikut pada satu kategori penghargaan, yaitu guru pegiat literasi. Saya mengirimkan bukti foto dan penjelasan kepada panitia terkait kegiatan-kegiatan menggerakkan literasi yang sudah saya lakukan baik terhadap siswa maupun kepada sesama rekan guru selama tahun 2020. Puji Tuhan, panitia menerimanya dan saya lolos untuk menjadi penerima penghargaan Parasamya Suratma Nugraha.
Baca selengkapnya:
Kegiatan Menggerakkan Literasi Oleh Raimundus Brian Prasetyawan (2016-2020)
Saya menggunakan travel dan dilanjutkan naik gojek untuk sampai ke hotel tempat acara. Ketika menginjakkan kaki pertama kali di lokasi acara saya melihat sudah ada beberapa peserta yang hadir. Saya ke meja registrasi dan mengisi daftar hadir. Saya kemudian langsung diberikan selempang, plakat, sertifikat, dan kotak snack. Barisan-barisan kursi agak belakang masih kosong. Saya secara acak memilih satu bangku untuk diduduki. Saya memang datang sendiri namun tetap antusias karena akan bertemu rekan dari pelatihan belajar menulis PGRI. Setidaknya ada 2 orang, yaitu Bu Ditta dari Subang dan Bu Rince dari Bekasi. Namun orang pertama yang saya temui justru Pak Wawan dari Purwakarta. Ketika memperkenalkan namanya saya baru ingat kalau beliau peserta gelombang 20. Saya melihat ada 2 banner untuk spot foto. Saya dan Pak Wawan saling bergantian mengambil foto.
Bu Ditta ternyata sebenarnya sudah sampai. Namun, ia ada di barisan paduan suara. Dengan sudah berkumpulnya kami bertiga, maka sudah saatnya berfoto lagi hehe. Bu Rince datang ketika acara hampir dimulai. Namun foto-foto tetap diusahakan hehe.
Acara berlangsung meriah. Pejabat-pejabat saling bergantian memberikan kata sambutan. Banyak yang ditampilkan. Ada tarian, pembacaan puisi, dan lain-lain.
Peningkatan penyelenggaraan acara pada tahun ini adalah adanya live streaming lewat youtube, sehingga ada rekamannya yang bisa disaksikan kembali. Pada 2020 sayang sekali tidak ada rekamannya di youtube.
Selamat, Pak. Mudah-mudahan menjadi penyemangat untuk kegiatan Literasi di 2022. Tidak diragukan lagi, kiprah Pak Brian dalam bidang literasi.
BalasHapusLiterasi membuat kita berada di puncak paling keren...
BalasHapusSemoga sukses...
Luarbiasa...sukses terus pak briyan👍👍
BalasHapus